Dari apa yang aku baca di blog mereka yang sudah berpengalaman operasi gigi bungsu, mereka bilang proses pencabutan itu tidak sakit karena sudah dibius. Kata mereka, penderitaan yang sesungguhnya dimulai sekitar 3 jam setelah operasi selesai, ketika pengaruh obat bius sudah mulai hilang. Well pretty much bener sih.
Tahap pertama dari operasi tadi adalah pembiusan. Well, saya lihat suntikannya… dan jarumnya besar!
Jadilah tadi pak dokter menyuntik gusiku dan rasanya nyelekit sakit, tapi sakitnya masih bisa di tolerir kok. Aku ngerasain kalau jarumnya itu sampai ke tulang rahang. Dalem cuy! Lama pula! sementara itu Pak Dokter berusaha menenangkan dan menghibur saya dengan mengatakan bahwa sebentar lagi selesai.
Setelah pembiusan itu selesai, sekitar 5 sampai 10 menit kemudian daerah lidah dan bibir bawah mulai terasa tebal dan kebas. Dan Pak Dokter pun mulai mengeluarkan alat lain yang cukup bikin keder. Yak, pisau kecil! Entah apa yang dipotong oleh Pak Dokter di dalam mulutku dengan beberapa kali gesek.
“Giginya tidur, posisinya masih mudah kok. Jadi itu tinggal congkel” kata Pak Dokter
Okeh, setelah suntikan dan pisau kecil, alat selanjutnya adalah bor. Ternyata cerita horror seputar peralatan dokter gigi yang sering saya dengar ketika kecil itu bukan sekadar mitos. Keringat pun mulai menetes di dahi. Pak Dokter mengebor gigi saya dalam waktu yang menurut saya juga cukup lama. Selama proses tersebut berlangsung saya cuma bisa membatin “bismillah..bismillah..bismillah..”
Selanjutnya, setelah dibor, Pak Dokter untuk kesekian kali mengetuk-ngetukkan sendoknya ke gigiku.Tok-tok-tok. Aku merasa bahwa gigi ini masih berdiri kuat, tidak goyah sama sekali. Pak Dokter pun berkata, “Wah masih kenceng, “. Pak Dokter menyuruh saya untuk kumur-kumur, sementara itu ia pergi ke ruang sebelah mengambil sesuatu. Dan perasaan saya semakin tidak enak.
Ketika kumur-kumur, saya melihat banyak darah keluar dari mulut. All is well, all is well. Saya menghibur diri sendiri.
Pak Dokter kembali dengan membawa sebuah tang kecil. Tinggal ditambah obeng ama palu, lengkap sudah semua alat pertukangan versi mini digunakan untuk mencabut si gigi bungsu. Tidak buang-buang waktu lama, Pak Dokter sibuk dengan tangnya yang sudah mencengkram gigi saya. Errrrgh. Walaupun saya sudah dibius, tapi tetap ya itu kerasa waktu gigi ditarik-tarik pake tang. Errrre
Proses pencabutan ini cukup lama. Saya bisa ngerasain kalau si gigi bungsu ini lumayan kokoh dan tidak mudah untuk Pak Dokter mengeluarkannya dari dalam sana. Sementara itu saya kembali meringis kesakitan dan Pak Dokter masih tetap menggunakan kalimat-kalimat penghiburnya, “Udah mulai goyang, sedikit lagi copot nih,”. Dan setelah perjuangan yang cukup panjang, akhirnya si gigi bungsu berhasil dikeluarkan dengan selamat! Alhamdulillaaaaaaah.
Setelah gigi berhasil dicabut, dilanjutkan dengan proses penjahitan gusi yang abis di sobek sama pisau td. Setelah semua prosesnya selesai, aku masih bisa balik ke kantor seperti biasa. Eh beneran, setelah 3 jam operasi dimana efek biusnya habis, aku meringis kesakitan karena nyeri yang melanda luar biasa. Karena ngga kuat nahan, aku izin ke bosku pulang duluan. Sepanjang jalan pulang rasanya udah ngga konsen nyetir sama sekali. Buat teman-teman, make sure kalau abis operasi langsung meminum obat anti nyeri dan antibiotik tanpa nunggu pengaruh biusnya abis. Okay
Cheers
Comments
Post a Comment