Bagi sebagian orang pasti punya impian suatu saat bisa naik pesawat terbang, tidak terkecuali aku dg latar belakang anak pesisir pantai utara ini. Jaman dulu naik pesawat terbang diidentikkan dengan gaya hidup yang super mewah; pokoknya suatu yang wahh bgt sampai kalau ada pesawat terbang yang kebetulan melintas diatas desa kami, aku dan teman-teman sepermainanku pasti langsung lari-larian mengejar pesawat tersebut dg wajah antusias sambil teriak...
" MBALOONNNNN NJALUK DUITEEEEEEEEEEE......!!!" 💸
Mbalon = Kapal Miber = Pesawat Terbang.
Nah jaman sekarang naik pesawat sekarang bukanlah sesuatu yang mustahil lagi; harga tiket pesawat yang cukup murah membuat siapa saja bisa terbang dengan pesawat. Apalagi sekarang banyak bermunculan maskapai berbiaya murah atau low cost carrier, seperti Air Asia, Lion Air, dan Citilink. Dan alhamdulillah puji tuhan, impian naik pesawat akhirnya terwujud di penghujung tahun 2011.
Jadi ceritanya begini. Saat itu tahun kedua kuliah di Surabaya, aku punya temen-temen se-gank ber-enam yang suka ngalor-ngidul bareng, mulai dari ngerjain tugas kuliah sampe makan penyetan tiap malem. Salah satu dari temenku ini menginfokan kalo maskapai Citilink lagi promo gila-gila-an, sepertinya waktu itu dalam rangka promosi Citilink menjadi maskapai yang menggarap market LCC sehingga perlu re-branding total mulai dari logo, interior pesawat, dan pastinya harga. Perburuan pun dimulai, kita udah standby depan laptop jam satu pagi karena ngga mau sampai kehabisan. Setelah nyari tanggal dan destinasi yang sesuai, hasilnya 5 tiket SUB-UPG-SUB berhasil di booked dengan harga mencengangkan IDR 68.000,-/pax...iya suwidak-ewu-an-doangg...!! dan PP...!! namun belum termasuk airport tax, dulu mah airport tax masih harus bayar di waktu check-in.
(no pic hoax, I know...tapi sayangnya foto itinerary-nya ada di laptop lain, jadi entar nyusul ya hehe)
Hari-hari menjelang keberangkatan, perasaan kita campur aduk, antara senang, takut, bingung, juga galau, semuanya campur jadi satu. Maklum, ini pengalaman pertamaku naik pesawat terbang, jadi aku belum paham gimana prosedur memasuki bandara dan juga naik ke pesawat. Aku masih membayangkan bahwa masuk bandara itu ribet banget. Nggak mau entar di bandara kayak orang hilang, aku browsing-browsing aja di internet tentang tips naik pesawat terbang untuk pertama kalinya. Setelah mendapatkan cukup banyak ilmu tentang tips naik pesawat, akhirnya aku udah nggak bingung lagi. Tapi tetap aja aku masih sedikit takut, takut entar kesasar atau malah ditangkap sama petugas bandaranya. Hahaha...
Akhirnya hari yang ditunggu pun tiba, ngga sabar rasanya buat naik pesawat!! Pukul 06.00, kita udah sampai di Bandara Internasional Juanda Surabaya padahal sebenarnya jam keberangkatan pesawatnya masih pukul 10.00, tapi ya nggak apa-apa datang lebih awal, daripada nanti ketinggalan pesawat dan nggak jadi terbang, bisa-bisa nangis 7 hari 7 malam (lebay!).
Jam menunjukkan pukul 06.15, Sampai di pintu masuk kita langsung menunjukkan tiket yang sudah di cetak (jaman itu belum familiar e-tiket) pada petugas. Setelah itu menaruh barang-barang bawaan di mesin x-ray untuk diperiksa. Sementara barang-barang bawaan diperiksa, kita berjalan melalui metal detector satu-persatu. Lolos pemeriksaan, kita segera menuju ke counter check-in Citilink. Sadly karena kita terlalu bersemangat datang lebih awal, ternyata counter-nya masih tutup dan harus menunggu sampai jam 08.30....Mbambung dehhh....di counter check-in kita harus menunjukkan tiket dan kartu identitas pada petugas counter, bayar airport tax, dan menginformasikan kalau ada barang bawaan yang dimasukan ke bagasi. Setelah semua beres, akhirnya kita dapat boarding pass dan segera menuju ke ruang tunggu (boarding gate).
Sebelum memasuki boarding gate, kita harus melalui pemeriksaan lagi. prosedur pemeriksaan kali ini proses screening-nya lebih ketat seperti melepas sepatu, ikat pinggang, jaket yang ditaruh di baki yang disediakan, dan kita diharuskan berjalan melalui metal detector. Temenku yang ketahuan membawa parfum dan body lotion yang ukuran gedhe harus rela di sita petugas, katanya liquid di pesawat dapat membahayakan 😕 Setelah lolos pemeriksaan tahap dua, akhirnya kita diizinkan masuk ke boarding gate.
Pukul 09.50, petugas bandara menginformasikan kepada seluruh penumpang Citilink jurusan UPG untuk menuju ke gate karena sebentar lagi pesawat akan segera
diberangkatkan. Yes, akhirnya berangkat juga! pemerikasaan terkahir harus menunjukkan kembali boarding pass-ku pada petugas.
Setelah itu, akhirnya kita dipersilakan menuju ke
pesawat. Beruntunganya kita tidak langsung naik pesawat lewat garbarata, melainkan harus naik bus terlebih dahulu karena letak pesawat berada di ujung bandara. Sesampainya disana, kita tidak mau menyia-nyiakan kesempatan langka tsb...cekrak-cekrik..kita berfoto-foto narsis dengan background pesawat terbang untuk pertama kalinya...Jaman itu, udah berasa gawl bgt dimasukin ke FB. 😎😜
Mbalon = Kapal Miber = Pesawat Terbang.
Nah jaman sekarang naik pesawat sekarang bukanlah sesuatu yang mustahil lagi; harga tiket pesawat yang cukup murah membuat siapa saja bisa terbang dengan pesawat. Apalagi sekarang banyak bermunculan maskapai berbiaya murah atau low cost carrier, seperti Air Asia, Lion Air, dan Citilink. Dan alhamdulillah puji tuhan, impian naik pesawat akhirnya terwujud di penghujung tahun 2011.
Jadi ceritanya begini. Saat itu tahun kedua kuliah di Surabaya, aku punya temen-temen se-gank ber-enam yang suka ngalor-ngidul bareng, mulai dari ngerjain tugas kuliah sampe makan penyetan tiap malem. Salah satu dari temenku ini menginfokan kalo maskapai Citilink lagi promo gila-gila-an, sepertinya waktu itu dalam rangka promosi Citilink menjadi maskapai yang menggarap market LCC sehingga perlu re-branding total mulai dari logo, interior pesawat, dan pastinya harga. Perburuan pun dimulai, kita udah standby depan laptop jam satu pagi karena ngga mau sampai kehabisan. Setelah nyari tanggal dan destinasi yang sesuai, hasilnya 5 tiket SUB-UPG-SUB berhasil di booked dengan harga mencengangkan IDR 68.000,-/pax...iya suwidak-ewu-an-doangg...!! dan PP...!! namun belum termasuk airport tax, dulu mah airport tax masih harus bayar di waktu check-in.
(no pic hoax, I know...tapi sayangnya foto itinerary-nya ada di laptop lain, jadi entar nyusul ya hehe)
Hari-hari menjelang keberangkatan, perasaan kita campur aduk, antara senang, takut, bingung, juga galau, semuanya campur jadi satu. Maklum, ini pengalaman pertamaku naik pesawat terbang, jadi aku belum paham gimana prosedur memasuki bandara dan juga naik ke pesawat. Aku masih membayangkan bahwa masuk bandara itu ribet banget. Nggak mau entar di bandara kayak orang hilang, aku browsing-browsing aja di internet tentang tips naik pesawat terbang untuk pertama kalinya. Setelah mendapatkan cukup banyak ilmu tentang tips naik pesawat, akhirnya aku udah nggak bingung lagi. Tapi tetap aja aku masih sedikit takut, takut entar kesasar atau malah ditangkap sama petugas bandaranya. Hahaha...
Akhirnya hari yang ditunggu pun tiba, ngga sabar rasanya buat naik pesawat!! Pukul 06.00, kita udah sampai di Bandara Internasional Juanda Surabaya padahal sebenarnya jam keberangkatan pesawatnya masih pukul 10.00, tapi ya nggak apa-apa datang lebih awal, daripada nanti ketinggalan pesawat dan nggak jadi terbang, bisa-bisa nangis 7 hari 7 malam (lebay!).
Jam menunjukkan pukul 06.15, Sampai di pintu masuk kita langsung menunjukkan tiket yang sudah di cetak (jaman itu belum familiar e-tiket) pada petugas. Setelah itu menaruh barang-barang bawaan di mesin x-ray untuk diperiksa. Sementara barang-barang bawaan diperiksa, kita berjalan melalui metal detector satu-persatu. Lolos pemeriksaan, kita segera menuju ke counter check-in Citilink. Sadly karena kita terlalu bersemangat datang lebih awal, ternyata counter-nya masih tutup dan harus menunggu sampai jam 08.30....Mbambung dehhh....di counter check-in kita harus menunjukkan tiket dan kartu identitas pada petugas counter, bayar airport tax, dan menginformasikan kalau ada barang bawaan yang dimasukan ke bagasi. Setelah semua beres, akhirnya kita dapat boarding pass dan segera menuju ke ruang tunggu (boarding gate).
Sebelum memasuki boarding gate, kita harus melalui pemeriksaan lagi. prosedur pemeriksaan kali ini proses screening-nya lebih ketat seperti melepas sepatu, ikat pinggang, jaket yang ditaruh di baki yang disediakan, dan kita diharuskan berjalan melalui metal detector. Temenku yang ketahuan membawa parfum dan body lotion yang ukuran gedhe harus rela di sita petugas, katanya liquid di pesawat dapat membahayakan 😕 Setelah lolos pemeriksaan tahap dua, akhirnya kita diizinkan masuk ke boarding gate.
Pukul 09.50, petugas bandara menginformasikan kepada seluruh penumpang Citilink
Tepat pukul 10.05, pesawat take off. sebelumnya, para pramugari memperagakan keselamatan penerbangan seperti meminta mengenakan sabuk
pengaman, menegakkan kursi sandaran dan juga menonaktifkan telepon genggam. Selama peragaan tersebut kita hanya bisa melongo ngowo liat mba-mba pramugarinya yang terlihat semlohe dan fancy. Sepanjang perjalanan, cuaca cukup tidak bersahabat sehingga beberapa
kali mengalami turbulensi, dan karena ini pertama kalinya naik pesawat ditambah bayang-bayang Adam Air yang lenyap di jalur yang sama,
bisa ditebak mulut ini udah komat-kamit baca doa-doa,
keringat dingin keluar karena merasa masih banyak dosa dan keinget kalo hidup itu cuma sebentar
dan kita tidak tahu kapan nyawa ini akan di ambil (tsah).
Setelah horror turbulensi terlewati, pilot menginformasikan bahwa pesawat akan segera landing di
Bandara Hassanusin Makassar. Batinku, "Ya Allah...ayok ndang mudun..ndang mudun.." Tepat pukul 12.15, pesawat mendarat dengan cantik
di Makassar. Yay!
Itulah pengalaman pertamaku naik pesawat terbang. Ada perasaan senang
bercampur haru (lebay lagi. Haha). Ternyata naik pesawat itu nggak
seribet yang dibayangkan plus bisa bikin orang jadi religius dadakan...!!
Comments
Post a Comment