Melanjutkan dari postingan sebelumnya, setelah kita tahu apa itu makanan kosher, kali ini aku akan ceritain gimana rasanya nyicipin Kosher Meal di pesawat terbang.
Awal mula ide ini muncul seminggu sebelum aku berangkat Singapore. Saat itu ada pertanyaan dari klien langgananku yang tanya "Mas, kalo penerbangan luar negeri boleh request special meal apa aja?". Ketemulah berbagai jenis makanan yang boleh dipesan dan pikiranku langsung penasaran dengan Kosher Meal. Kenapa? pertama karena hal-hal yang berbau Yahudi masih tabu di Indonesia dan dengan
nyobain makanannya akan sedikit menghilangkan rasa penasaranku. Kedua karena makanannya ngga mungkin mengandung babi.
Kok ngga nyobain Hindu Meal aja? ogah, kepalaku pusing duluan keinget kare :(
Akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba. Sesaat setelah on-board dan pesawat sudah lepas landas, seorang mas-mas pramugara nyamperin aku untuk memastikan kalau aku memang pesan Kosher Meal dan izin buat ngangetin makanannya. Wajahnya tidak menunjukan kalo dia bingung, walaupun mungkin dalam hatinya heran kenapa penumpang dengan wajah jowo ini pesen makanan ngga lazim. Untungnya dibantu dengan namaku yang cukup aneh dan pelafalannya yang susah, jadi agak meyakinkan dikit lah yhaa.hehe
Saat di sajikan aku terperanga dengan ukurannya yang terbilang jumbo. Dibutuhkan dua nampan untuk menampung semua jenis makannya. Dari tampilan luar terdapat stiker yang menerangkan kalo makanannya sudah di sertifikasi dari The Orthodox Rabbinate Machzike Hadass di Belgia. Mungkin semacam dewan MUI-nya gitu. Komposisi makanannya pun ditulis secara detil, bahkan permen dan margarin pun dijelaskan terbuat dari bahan apa aja. Terdapat tulisan kalo makananya ngga bisa buat Passover, yakni peringatan terlepasnya mereka dari perbudakan bangsa Mesir. Yang ngga kalah menarik, terdapat logo Halal-nya!.
Hidangan pembukanya ada roti wholewheat coklat dan celery
salad. Saladnya terdiri dari 60% celeiac (akar seledri), wortel, bawang leek,
buah zaitun hitam, garam, merica, dicampur mayones yang terbuat dari
minyak bunga matahari, kuning telur, cuka dll. Aku suka banget sama
saladnya, perpaduan kecut, manis, dan sensasi dingin setelah di bekukan
dapat menggugah selera makanku.
Di menu utamanya terdapat ikan salmon dan green peas kukus yang di pasteurisasi dengan telur, garam dan bumbu-bumbu. Kemudian ada nasi putih yang dicampur dengan wortel, celeriac, daun seledri, dan zucchini. Aku sangat menikmati salmonnya yang tebal dan juicy. Ukurannya yang gede udah bikin aku kenyang duluan. Nasinya ada rasa asin-asinnya but over all enak.
Untuk hidangan penutup adalah buah nanas, pepaya, jambu air, dan markisa. Sajian yang pas untuk pencuci mulut.
Dari pengalaman tersebut membuatku pengen pesen Khoser Meal lagi saat naik pesawat terbang, yang secara kualitas dan keragaman menunya jauh lebih baik dari makanan standard yang dihidangkan. Ya walapun kadang gak enak juga sama penumpang sebelah yang hanya dapat nasi kuning hehehe....
Demikian cerita singkatku, semoga bermanfaat. Cheers!
Comments
Post a Comment